Palangka Raya -Dandim 1016/Plk Letkol Arh Jimmy Hutapea,S.E.,menghadiri rapat kerja Pemantapan Optimasi Lahan Food Estate Padi Nasional di Provinsi Kalimantan Tengah.
Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran pimpin Rapat Kerja Pemantapan Optimasi Lahan Food Estate Padi Nasional di Prov. Kalteng Tahun 2024, bertempat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (29/8/2024).
Dalam arahannya, Gubernur Sugianto Sabran menyampaikan rapat ini digelar dalam rangka untuk melakukan tindak lanjut cepat dari kunjungan kerja Menteri Pertanian RI saat meninjau Kawasan Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas.
“Seperti dijelaskan oleh Bapak Menteri, kedaulatan pangan menjadi perhatian serius dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk menghadapi ancaman krisis pangan akibat ketidakpastian kondisi geopolitik global dan perubahan iklim ekstrem”, tutur Gubernur.
Disampaikan Gubernur, untuk mewujudkan kedaulatan pangan tersebut, khususnya komoditas padi, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menggencarkan berbagai upaya, salah satunya Program Optimalisasi Lahan dan Cetak Sawah Rakyat. Pada tahun 2025 Indonesia menargetkan cetak sawah seluas 2,2 juta hektare, termasuk di Prov. Kalteng dengan target awal seluas 500 ribu hektare.
“Namun demikian harapan Bapak Menteri Pertanian, kita mampu mencapai satu juta hektare”, ungkapnya.
“Harapan ini tentu harus bisa kita tangkap sebagai peluang untuk menjadikan Kalimantan Tengah salah satu Lumbung Pangan Nasional sehingga daerahnya semakin maju dan bermartabat serta masyarakatnya semakin sejahtera”, imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan Gubernur, dalam arahannya, Menteri Pertanian menegaskan bahwa Pemerintah telah menyediakan anggaran yang sangat besar untuk program ini di tahun 2025 dan menginginkan dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu ke depan, program optimalisasi lahan dan cetak sawah ini sudah dapat mulai dikerjakan.
“Untuk itu, kita harus bergerak cepat dan bergerak kompak. Rapat ini merupakan forum strategis bagi kita semua, untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai kesiapan pelaksanaan program oplah dan cetak sawah di Provinsi Kalimantan Tengah, mulai dari mengidentifikasi potensi lahan sesuai kriteria yang telah ditetapkan Kementerian Pertanian agar bisa mencapai satu juta hektare, Sumber Daya Manusia (SDM) petani, hingga aspek-aspek lainnya”, tegasnya.
Ditempat yang sama Danrem 102/Pjg, Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto, S.I.P., M.Han menyampaikan pada progam ini, TNI akan menunggu kapan kepastian datangnya alat pertanian seperti traktor dan lainnya, kemudian dikumpulkan dimana dan siapa yang akan mengeksekusi, kemudian bekerjanya di mulai dari mana serta berapa luas lahan yang akan dikerjakan.
Lebih lanjut Danrem 102/Pjg menyampaikan sekarang kita mulai aksi, sebaiknya kita akan membuat program sehingga kita bisa bekerja Efesien dan penyiapan lahan harus optimal sehingga ketika alat pertanian datang sudah bisa langsung beroperasional dengan maksimal, tutup Danrem.
0 komentar:
Posting Komentar